https://buero-paris.com/ https://sunmpo.com/ SIWA-BUDHA DI PURA PEGULINGAN | Linggih | Forum Arkeologi

SIWA-BUDHA DI PURA PEGULINGAN

I Nyoman Linggih

Abstract


Since the ancient time Bali has witnessed the harmony of Siva-Buddha religion, as can be seen from numerous cultural artifacts, including the Pegulingan Buddha ?iwa di Pura Pagulingan. This research was aimed at finding the form of the Buddhism artefacts in Pegulingan Temple, the structure of Pegulingan Temple, and the perception of the villager of Desa Pakraman Basangambu upon the, Tampaksiring district, Gianyar regency upon the the harmony of Buddha ?iwa di Pura Pagulingan. The research data is compiled through observation, literature study, and interview; the analysis was done through data reduction and data display, followed by conclusion drawin. The findings of this research was the Siva_buddha artefacts in the temple in form of Buddhism Stupa, and several Siva shrines. These artefacts shows the harmony and similarities of goals, which must be preserved in celebrating the oneness of God.

Kebersamaan Agama Siwa-Budha di Bali telah ada sejak jaman dahulu, dibuktikan dengan berbagai tinggalan budayanya, salah satunya di Pura Pegulingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wujud tinggalan dari Agama Budha di Pura Pegulingan, struktur Pura Pagulingan dan persepsi masyarakat Desa Pakraman Basangambu, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar terhadap kebersamaan Buddha ?iwa di Pura Pagulingan. Data penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, studi pustaka dan wawancara, kemudian dianalisis dengan langkah reduksi data, display data dan conclusion rawin/verification. Hasil penelitian ini berupa tinggalan yang bersifat Siwa-Budha di pura tersebut. Tinggalah tersebut berdasarkan penelitian berupa stupa Agama Budha, beberapa palinggih dari Agama Siwa, dan persepsi masyarakat berhubungan dengan kebersamaan Siwa-Budha di Pura tersebut. Keberadaan bangunan suci dari kedua agama tersebut menyiratkan adanya kerukunan dan kesamaan tujuan, yang perlu dijaga melalui kesucian lahir dan batin. Pura tersebut merupakan sarana pemersatu umat, dengan dasar keyakinan bahwa Tuhan itu satu.


Keywords


Pura Pegulingan, Siwa-Budha, Kebersamaan.

Full Text:

PDF

References


Ardika, I Wayan. 2011. Dinasti Warmadewa di Bauddha Kasogatan di Bali, dalam Vajrapani, Mpu Sri Dharmapala (Ed) Denpasar: Parisada Hindu Dharma Indonesia Bali.

Geertz, Clifford. 1992. Tafsir Kebudayaan Terjemahan oleh Fransisco Budihardiman Yogyakarta: Kanisius.

Kaelan. 2005. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Yogyakarta: Paradigma.

Kajeng. I Nyoman. 1977. Sarasamuccaya dengan Teks Bahasa Sanskerta dan Jawa Kuna. Surabaya: Paramita.

Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: Universitas Indonesia.

Mantra. IB. 2003. Bhagawadgita. Denpasar: Pemda TK. I Bali.

Maswinara, I Wayan. 2008. Bhagawad Gita. Surabaya: Paramita.

Moleong, Lexy. Y. 1996. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya.

Nasir, Mohamad.1988. Metode Penelitian. Bandung: PT. Tarsito.

Pendit, Nyoman. S. 1994. Bhagawad-Gita. Jakarta: Hanuman Sakti.

Rassers, W. H. 1982. Siwa dan Buddha di Kepulauan Indonesia. Dalam Siwa dan Buddha, 35-67. Jakarta: Djambatan.

Soedarsono,R.M.2001.Metodelogi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Bandung: MSPI.

Suamba, I. B. Putu. 2007. Siwa-Buddha di Indonesia, Ajaran dan Perkembangannya. Denpasar: UNHI bekerja sama dengan Widya Dharma dan Mabhakti.

Sugriwa, I Gusti Bagus. 1953. Seni-Budaya Hindu Bali. Dalam Majalah Indonesia, 17-36. Jakarta: Balai Pustaka.

__________________. 2002. Siwa-Budha Bhinneka Tunggal Ika. Denpasar: Yayasan Dharma Sastra.

Sukrawati, Ni Wayan. 2007. Kaedah Beryaja Orang-Orang Suci dan Tempat Suci. Surabaya: Paramita.

Sunarya, I Nyoman, 2000. Toleransi Kehidupan Keagamaan pada Masyarakat Bali Kuno. Forum Arkeologi, 160-166.

Sumaryono, E. 1993. Hermeneutik: Sebuah Metode Filsafat.Yogyakarta: Kanisius.

Surasmi, I Gusti Ayu. 1989. Sinkretisme Siwa-Buddha. Pertemuan Ilmiah Arkeologi, 223-236. Yogyakarta: Ikatan Ahli Arkeologiv Indonesia.

Tim Penyusun. 1990. Upacara Pancawalikrama Di Pura Agung Besakih. Proyek Pengadaan Prasarana dan Sarana Kehidupan Beragama Tersebar di 8 (delapan) Kabupaten Dati II.

Tim Penyusun. 2004. Upacara Mawinten. Denpasar: Pemerintah Propinsi Bali.

Titib, I Made. 2003. Theologi dan Simbol-simbol dalam Agama Hindu. Surabaya: Paramita.

Widnya, I Ketut. 2008. Pemujaan Siwa-Buddha

dalam Masyarakat Hindu di Bali. Mudra 22

(1): 137-153.




DOI: http://dx.doi.org/10.24832/fa.v28i2.24

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.